Tarian Ripple Dengan Regulator: John Deaton Menimbang
Pengacara John Deaton, tokoh terkemuka dalam gugatan Ripple-SEC baru-baru ini mengungkapkan pengalaman dan wawasannya terkait kasus tersebut. Dengan keterlibatannya dalam kasus ini, John Deaton menyoroti bahwa mayoritas komunitas kripto berbicara kritis tentang XRP yang mencakup banyak pendiri dan pemain penting.
Saya tidak percaya seseorang dapat memperkirakan dengan tepat kerugian pada bisnis Ripple yang disebabkan oleh luasnya keluhan SEC terhadap Ripple dan XRP.
Anda harus ingat, pada tahun 2012, kapan @Riak pendiri menciptakan XRP, stablecoin tidak ada dan pembayaran lintas batas… https://t.co/eGailTGshP pic.twitter.com/UyX3KUycbW
— John E Deaton (@JohnEDeaton1) 31 Desember 2024
John Deaton Mengkritik
Deaton sendiri menghadapi kritik, dengan beberapa pemain menuduhnya terkait erat dengan Ripple atau menjadi paus XRP. Namun, dia mengklarifikasi bahwa 80% kekayaan bersihnya ada di BTC, menunjukkan bahwa dia tidak memihak pada token XRP dan fokusnya adalah memastikan keadilan dan kejelasan di sektor cryptocurrency.
Fashion bisnis Ripple telah menjadi sumber perselisihan utama di masyarakat. Faktor utama yang berkontribusi adalah kendalinya atas sejumlah besar token XRP dan tindakan terkait penjualan sebelumnya. Hal ini menyebabkan beberapa orang mempertanyakan apakah perusahaan tersebut benar-benar merupakan mata uang kripto yang terdesentralisasi, atau lebih seperti perusahaan tradisional.
Gugatan Menyebabkan Perpecahan?
Gugatan SEC tahun 2020 menentang Riak hanya menyebabkan lebih banyak perpecahan, dengan keluhan yang mengkategorikan XRP sebagai keamanan tidak terdaftar. Hal ini menyebabkan Coinbase menghapus XRP dan MoneyGram beralih ke XLM. John Deaton juga menunjukkan potensi konflik kepentingan, dengan mencatat bahwa pejabat SEC yang memprakarsai tuntutan hukum kemudian bergabung dengan para pesaingnya.
Daftar pejabat SEC termasuk William Hinman, yang bergabung dengan One River Asset Control, sebuah perusahaan investasi mata uang kripto setelah meninggalkan SEC. Hinman juga menyatakan token ETH Ethereum bukan sebuah keamanan dan memicu tuduhan korupsi dan favoritisme di dalam SEC.
Advokasi Deaton menyoroti perlunya peraturan yang jelas dalam industri kripto. Kasus ini mengingatkan kita akan tantangan dan peluang dalam menavigasi lanskap aset virtual yang terus berkembang.
Baca Juga: XRP Ripple Membalik Tether Lagi Di Tengah Rilis XRP 500 Juta