Ripple Meminta Perpanjangan Batas Waktu Untuk Laporan Hukum dalam Kasus Banding SEC
Ripple Labs telah meminta perpanjangan batas waktu untuk menyerahkan ringkasan hukumnya dalam banding silang yang sedang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Surat tertanggal 23 Januari 2025, ditulis oleh Michael Okay. Kellogg, penasihat Ripple, dan ditujukan kepada Catherine O'Hagan Wolfe, Panitera Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Kedua, meminta pengajuan dengan batas waktu 16 April 2025 seperti dilansir James Okay. Filan, mantan Jaksa Federal.
Ripple Akan Mempersiapkan Respon Komprehensif
Permintaan perpanjangan Ripple didasarkan pada Peraturan Pengadilan 31.2(a)(1)(B), yang memungkinkan para pihak untuk mengusulkan batas waktu tertentu untuk mengajukan laporan singkat. CEO perusahaan Brad Garlinghouse dan salah satu pendiri Chris Larsen sependapat dengan permintaan tersebut.
Batas waktu yang ditetapkan pada 16 April 2025 nampaknya merupakan langkah strategis karena hingga saat itu Ripple dapat memastikan terciptanya respons komprehensif atas permohonan SEC.
SEC Sebelumnya Juga Meminta Perpanjangan
Khususnya, SEC sebelumnya juga meminta perpanjangan waktu untuk mengajukan laporan bandingnya sendiri. Pengajuan tersebut dijadwalkan pada 2 Desember 2024, namun kemudian diundur hingga 15 Januari 2025.
Dalam kasus ini, Ripple telah bertengkar dengan SEC dan menantang agensi tersebut dengan mengklaim bahwa token XRP bukanlah keamanan yang tidak terdaftar dan kisah ini telah berlangsung selama empat tahun sekarang. Kasus ini akan menjadi contoh bagi industri karena keputusan akhir dari kasus ini akan diikuti dengan perubahan pedoman peraturan.
Baca Juga: CEO BlackRock Mendukung Tokenisasi Obligasi dan Saham