Ripple Exec Berbagi Tujuan 2025 untuk Timur Tengah dan Afrika
Menjelang tahun baru, Reece Merrick, Pejabat Eksekutif Senior, telah berbagi strategi masa depan untuk memajukan ekosistem aset virtual di Timur Tengah dan Afrika. Visi Ripple pada tahun 2025 mencerminkan transformasi Timur Tengah dan Afrika menjadi kekuatan world dalam adopsi dan inovasi aset virtual.
Melihat kembali tahun tonggak sejarah kripto dan menjelang tahun 2025, @Riak tetap berkomitmen untuk memajukan ekosistem aset virtual di Timur Tengah dan Afrika. Inilah yang kami nantikan di tahun 2025.
– Kepemimpinan Kripto UEA
UEA sedang mengatur langkah untuk crypto…— Reece Merrick (@reece_merrick) 2 Januari 2025
UEA Berusaha Menjadi Pusat Kripto International
Menurut Reece Merrick, UEA sedang membangun statusnya sebagai pusat aset virtual world. Peraturan progresif, kemajuan stablecoin, inovasi blockchain, dan dukungan kuat pemerintah mengarah pada pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Masa depan keuangan sedang dibangun di sini”, beliau memproyeksikan masa depan UEA.
Ripple Melihat Peluang untuk RLUSD di UEA
Fokus kedua Reece adalah memanfaatkan stablecoin RLUSD untuk memperluas ekosistem Ripple. UEA mengambil langkah berani untuk mengintegrasikan stablecoin sebagai landasan kerangka keuangannya.
Stablecoin yang didukung Dirham, ditambah dengan pedoman yang jelas untuk penerbitan asing menciptakan tempat yang aman untuk transaksi virtual. Inovasi semacam ini diharapkan dapat mentransformasi pembayaran lintas negara.
Revolusi Pengiriman Uang di MENA
Dengan stablecoin sebagai jantung inovasi keuangan, Timur Tengah dan Afrika menyaksikan perubahan world dalam sistem pengiriman uang. Dengan memangkas biaya dan mengurangi waktu switch, kripto mengisi kesenjangan ekonomi di Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika, dengan UEA sebagai pemimpinnya.
Adopsi Kelembagaan dan Penyimpanan Aset Virtual
Menurut Reece, solusi penyimpanan yang aman menjadi prioritas seiring dengan pertumbuhan aset virtual. Ripple membayangkan UEA sebagai pemimpin dalam layanan kustodian tingkat investor yang patuh, memberikan kepercayaan yang diperlukan untuk adopsi institusional dan mendorong revolusi blockchain ke dalam keuangan arus utama.
Tokenisasi: Saat Ini, Bukan Masa Depan
Tokenisasi aset seperti obligasi, sukuk, dan actual estat bukan lagi sebuah konsep untuk masa depan. Negara-negara UEA dan GCC telah memanfaatkan blockchain untuk membuka banyak peluang ekonomi. Hal ini akan mengubah sistem keuangan tradisional menjadi ekosistem yang dinamis dan terpatok.
UEA: Ibu Kota Stablecoin Dunia
Dengan peraturan stablecoin yang komprehensif, UEA memposisikan dirinya sebagai pusat pembayaran virtual world. Integrasi stablecoin meningkatkan inklusi keuangan dan memastikan inovasi dalam pengiriman uang lintas batas.
Dampak Blockchain pada Perbankan pada tahun 2025
Financial institution-bank di Timur Tengah dan Afrika, mulai dari UEA dan Arab Saudi hingga Bahrain, Qatar, dan Maroko, sedang mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam operasi inti mereka. Ripple memperkirakan bahwa pembayaran yang lebih cepat, aset yang diberi token, dan utilitas stablecoin akan mengubah sistem perbankan dan menciptakan infrastruktur keuangan yang tangguh di seluruh wilayah.
Baca Juga: Tarian Ripple Dengan Regulator: John Deaton Menimbang