Thailand siap melarang Polymarket
Divisi Pengawasan Kejahatan Teknologi Thailand (TCSD) mengusulkan pelarangan situs perjudian terdesentralisasi Polymarket. Letnan Jenderal Polisi Tratrong Phiwpaen menyatakan bahwa platform tersebut dianggap ilegal karena penggunaan cryptocurrency untuk taruhan, yang melanggar hukum domestik Thailand.
Pengumuman ini muncul setelah Singapura melarang Polymarket, menyoroti situs tersebut ditemukan mendukung aktivitas ilegal. Otoritas regulasi perjudian Singapura menyebutkan bahwa siapa pun yang kedapatan bertaruh di Polymarket akan dikenakan denda sebesar SGD 10.000 atau enam bulan penjara atau keduanya. Pengguna di Singapura melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengakses platform pasar prediksi selama akhir pekan.
Thailand Mengusulkan Larangan Polymarket karena kekhawatiran aktivitas ilegal
Pedagang di situs perjudian dikatakan menggunakan mata uang kripto untuk memasang taruhan di situs tersebut. Situs ini dilaporkan mendapatkan popularitas selama pemilihan presiden AS karena semakin banyak orang yang bertaruh pada kemungkinan hasil pemilu. Hasilnya, Polymarket mencatat quantity sekitar $5 miliar pada bulan Oktober dan November.
Pada bulan November, Biro Investigasi Federal (FBI) menggerebek rumah CEO Polimarket, Shayne Coplan, dan menyita ponselnya. Namun, menurut laporan terbaru, CEO tersebut tidak ditangkap setelah penggerebekan tersebut.
Departemen Kehakiman berspekulasi berada di balik penggerebekan tersebut setelah badan tersebut mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki Polymarket karena mengizinkan pengguna bertaruh pada berbagai acara di Amerika Serikat.
Colan menyalahkan pemerintahan Biden dalam sebuah pernyataan, dan menyebutnya sebagai tindakan pembalasan politik. “Sangat mengecewakan bahwa pemerintahan saat ini akan melakukan upaya terakhir untuk mengejar perusahaan-perusahaan yang mereka anggap terkait dengan lawan politik.” kata sang CEO.
Pasar terdesentralisasi dilaporkan membatasi pengguna Perancis untuk mengaksesnya setelah adanya laporan penyelidikan yang akan dilakukan terhadapnya karena melanggar undang-undang perjudian domestik.