Mt. Gox Bitcoin

Dompet Mt. Gox Beredar, Pembayaran Bitcoin senilai $2,85 M Segera?


Bursa kripto Mt. Gox yang sudah tutup, yang pernah mendominasi pasar perdagangan Bitcoin (BTC), kembali menarik perhatian setelah memindahkan sebagian besar kepemilikan BTC-nya. Transaksi terbaru mengisyaratkan dimulainya kembali pembayaran kepada kreditor. Selain itu, netizen khawatir tentang dampaknya terhadap harga BTC setelah pembayaran Mt. Gox senilai $2,85 miliar dimulai.

Pergerakan Bitcoin Mt. Gox Terbaru

Menurut knowledge Arkham Intelligence, Mt. Gox mentransfer dana dari empat dompetnya, dan menerima dana senilai $370.000 Bitcoin dari Kraken dalam proses tersebut. Saat ini, Mt. Gox masih memegang 44.899 BTC, yang nilainya sekitar $2,85 miliar.

Awal tahun ini, bursa tersebut mulai membayar kembali pelanggannya yang telah lama menderita, dengan pembayaran yang difasilitasi melalui platform seperti Kraken, Bitbank, BitGo, Bitstamp, dan SBI VC Industry. Transaksi terbaru dengan Kraken ini menunjukkan bahwa pembayaran lebih lanjut mungkin akan segera dilakukan.

Prospek Mt. Gox merilis lebih banyak BTC ke pasar dapat memicu kekhawatiran atas stabilitas harga. Pasar Bitcoin sensitif terhadap aksi jual besar-besaran, dan pembayaran kembali sebelumnya dari Mt. Gox pada bulan Juli berdampak nyata. Ketika bursa mulai mendistribusikan BTC kepada kreditornya awal tahun ini, harga BTC turun di bawah $54.000, sebagian besar karena meningkatnya tekanan jual dari penerima. Banyak dari individu ini memilih untuk mencairkan kepemilikan mereka, menciptakan gelombang aksi jual yang menekan pasar.

Namun, penting untuk dicatat bahwa Mt. Gox bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan penurunan harga Bitcoin pada bulan Juli. Pemerintah Jerman juga memainkan peran penting, menjual 50.000 BTC selama periode tiga minggu, yang memperburuk sentimen bearish di pasar.

Pasar yang Lebih Tangguh Kali Ini?

Meskipun potensi pelepasan BTC tambahan dari Mt. Gox dapat menimbulkan kekhawatiran, lingkungan pasar saat ini tampak lebih optimis. Bahkan, beberapa pakar kripto percaya bahwa pasar dapat menyerap dampak pembayaran lebih lanjut dengan lebih efektif kali ini.

Beberapa faktor ekonomi makro telah berkontribusi pada pandangan yang lebih optimis ini. Minggu lalu, Federal Reserve AS memangkas suku bunga sebesar 50 foundation poin, yang menandakan sikap yang lebih dovish dalam kebijakan moneternya. Keputusan ini menguntungkan bagi aset berisiko seperti Bitcoin.

Sementara itu, di Tiongkok, Financial institution Rakyat Tiongkok (PBoC) juga mengumumkan langkah-langkah stimulus dan pemangkasan suku bunga yang bertujuan untuk menghidupkan kembali ekonominya yang sedang terpuruk. Selain itu, dinamika perdagangan antara Tiongkok dan Rusia juga berperan dalam meningkatkan prospek harga Bitcoin. Oleh karena itu, pasar berspekulasi tentang potensi kenaikan harga BTC hingga $100.000.

Analis kripto Ali Martinez telah menyoroti tren menarik dalam aktivitas perdagangan Bitcoin baru-baru ini. Menurut Martinez, para investor Bitcoin telah menjual lebih dari 20.000 BTC, yang bernilai sekitar $1,28 miliar, dalam 24 jam terakhir.

Meskipun terjadi aksi jual besar-besaran ini, harga BTC tetap tangguh, bahkan naik hingga $64.000 selama periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pasar saat ini memiliki kapasitas untuk menahan tekanan jual yang besar tanpa mengalami penurunan harga yang tajam. Pada saat penulisan, harga Bitcoin berada di kisaran $63.861,32, naik 1,53% pada hari Rabu, 25 September.

Baca juga: Pergerakan Parabola Bitcoin: Bisakah BTC Mencapai $120.000 pada Q4 2024?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *