Vitalik Buterin on DAO Governance and New Identity Model

Vitalik Buterin tentang Tata Kelola DAO dan Fashion Identitas Baru


Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum dan tokoh besar di bidang blockchain, baru-baru ini menyuarakan skeptisismenya terhadap kemungkinan terbentuknya “masyarakat anonim” atau bahkan semacam istilah yang tidak masuk akal: “Masyarakat anonim yang difinansialkan.” Pertama kali dilaporkan oleh Foresight information, pernyataan tersebut telah menimbulkan kehebohan di kalangan blockchain. Buterin mengklaim bahwa semua masyarakat tersebut pada dasarnya tidak stabil dan tidak dapat bertahan dalam jangka panjang. Ia menekankan perlunya konsep identitas multidimensi, terutama yang memiliki aspek “pengikat jiwa”, untuk menjaga stabilitas sistemik.

Artikel ini menawarkan kepada komunitas kerangka kerja baru untuk mempertimbangkan kembali fashion tata kelola DAO yang telah teruji dan terbukti. Artikel ini menantang kita untuk mempertimbangkan bagaimana identitas dapat—dan mungkin seharusnya—menjadi pilar utama sistem yang tangguh.

Apa itu DAO?

Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO) adalah paradigma baru dalam tata kelola organisasi yang memungkinkan bisnis berinteraksi tanpa mempedulikan keaslian mitra mereka. Organisasi ini berjalan pada blockchain dan mengotomatiskan pengambilan keputusan melalui penggunaan kontrak cerdas untuk mengikuti aturan yang ditentukan oleh komunitas mereka.

Penawaran inti DAO adalah menjanjikan persaingan yang setara: tidak ada pemain tunggal yang mempunyai kekuasaan tertinggi, dan semua keputusan dibuat secara kolektif oleh para peserta.

Demokrasi cair merupakan salah satu yang terpenting, karena memungkinkan partisipasi pemilih yang rendah dengan dampak yang kecil terhadap hasil tata kelola. DAO pada dasarnya didasarkan pada demokrasi cair. Pemegang token yang digunakan dalam tata kelola dapat memberikan suara pada proposal yang akan memengaruhi cara organisasi beroperasi. Secara teori, hal tersebut berpotensi menjadi struktur tata kelola yang lebih demokratis dan kurang tersentralisasi.

Mekanisme Tata Kelola dalam DAO

Meskipun tujuan DAO adalah untuk mendemokratisasi kekuasaan dan mengembalikan wewenang kepada komunitas, mekanisme tata kelola mereka masih jauh dari kata sempurna. Salah satu hambatan yang paling penting adalah konsentrasi token, di mana beberapa individu memegang banyak token dan memiliki pengaruh yang tidak semestinya atas setiap proses pengambilan keputusan (umumnya disebut sebagai “whales”).

Selain itu, DAO juga dirancang dengan nama samaran, yang membuat situasi menjadi lebih rumit. Seperti yang diharapkan, peserta yang tampil dengan nama samaran merupakan pedang bermata dua untuk privasi dan potensi manipulasi. Dalam sistem tata kelola finansial di mana keputusan didorong oleh siapa yang mendapat manfaat dan membayar secara finansial, anonimitas mengarah pada kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.

Mengapa Pernyataan Vitalik Buterin Penting

“Tanpa konsep ini, struktur tata kelola yang paling stabil hanyalah struktur tata kelola terpusat secara de facto,” ungkap Vitalik Buterin. Pada saat yang sama, anonimitas dapat menjadi bentuk test and steadiness dalam tata kelola, tetapi menurut Buterin, hal itu tidak dapat menegakkan keseluruhan [DAO] sistem. Mengandalkan anonimitas semata, menurutnya, akan sama seperti mencoba memberdayakan sebuah peradaban melalui kekuatan pemberontakan yang tak berkesudahan; hal itu tidak mungkin dilakukan secara terus-menerus.

Pembahasan Vitalik Buterin tentang kerapuhan masyarakat anonim dan pseudonim yang difinansialisasikan tersebut juga memberikan gambaran sekilas tentang mengapa struktur DAO saat ini mungkin cacat. Pembahasan tersebut juga menyerukan munculnya kekerabatan dan identitas politik baru dalam organisasi-organisasi ini untuk mengartikulasikan fashion tata kelola yang menggabungkan privasi tetapi tanpa menghancurkan berbagai simpul atau titik lemah.

Terutama karena DAO menemukan cara baru untuk berkembang, Buterin memperingatkan bahwa DAO berisiko tersentralisasi dalam praktiknya, bahkan ketika mereka mempertahankan desentralisasi pada prinsipnya tanpa fashion identitas yang berorientasi komprehensif.

Secara keseluruhan DAO merupakan cara revolusioner untuk berpikir tentang tata kelola, tetapi DAO memiliki kendala tersendiri. Pernyataan Vitalik Buterin juga menggarisbawahi poin bahwa tata kelola yang terdesentralisasi tidak akan menjadi masalah masalah dan solusi teknologi, tetapi lebih bergantung pada identitas — setidaknya sejauh menyangkut koherensi sosial organik dalam sistem kriptoekonomi tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *