Arweave, ORDI, Monero melonjak sebelum rilis data inflasi AS
Pasar mata uang kripto mengalami peningkatan yang signifikan, dengan Arweave, ORDI, dan Monero di antara aset digital yang mengalami kenaikan harga yang signifikan. Lonjakan ini terjadi ketika investor bersiap menyambut rilis data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, yang merupakan indikator ekonomi utama yang diawasi ketat oleh para pelaku pasar.
Arweave, jaringan penyimpanan terdesentralisasi, mengalami kenaikan harga yang tajam. Pendekatan inovatif platform terhadap penyimpanan data permanen semakin mendapat perhatian, terutama seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan keamanan data dan privasi. Investor optimis terhadap potensi jangka panjang Arweave, mendorong permintaan dan mendorong harga naik.
ORDI, token asli dari platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) Ordinal, juga sedang meningkat. Ordinal menawarkan produk dan layanan keuangan unik, memanfaatkan teknologi blockchain untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif. Harga ORDI naik karena adopsi DeFi dan optimisme ekonomi.
Monero, mata uang kripto yang berfokus pada privasi, juga mengalami lonjakan nilai yang serupa. Karena keamanan yang kuat dan privasi penggunanya, Monero menjadi aset safe haven di saat terjadi gejolak ekonomi. Ketika kekhawatiran inflasi meningkat, investor beralih ke Monero sebagai lindung nilai terhadap potensi devaluasi mata uang.
Rilis data inflasi PCE AS yang akan datang merupakan faktor penting yang mempengaruhi pergerakan harga ini. Indeks PCE adalah ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve karena mencerminkan perubahan biaya hidup dan perilaku konsumen. Pelaku pasar sangat menantikan data ini untuk mengukur kondisi perekonomian AS dan potensi respons kebijakan Fed.
Angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat meningkatkan minat terhadap mata uang kripto, yang sering kali dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Sebaliknya, data inflasi yang lebih rendah mungkin mengurangi antusiasme, namun pergerakan harga saat ini menunjukkan bahwa banyak investor memposisikan diri mereka pada skenario di mana inflasi masih menjadi perhatian utama.
Pasar mata uang kripto yang lebih luas sangat responsif terhadap indikator makroekonomi, dan antisipasi seputar rilis data PCE merupakan bukti dinamika ini. Investor memantau dengan cermat tidak hanya angka inflasi namun juga tindakan Federal Reserve selanjutnya, yang dapat mencakup penyesuaian suku bunga atau kebijakan moneter lainnya yang bertujuan mengendalikan inflasi.
Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100 semuanya turun, dan Bitcoin serta Ethereum hanya sedikit meningkat nilainya. Karena gejolak di pasar obligasi terus berlanjut, indeks dolar AS (DXY) telah meningkat hingga di atas $105 poin.
Menyusul rilis survei kepercayaan konsumen yang kuat oleh Biro Konferensi, ekuitas dan mata uang kripto AS mengalami volatilitas. Menurut penelitian, bulan Mei memiliki tingkat kepercayaan tertinggi sejak bulan Februari, naik dari 96 di bulan April menjadi 102.
Mengingat konsumen menyumbang sebagian besar PDB, angka kepercayaan konsumen yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Hal ini mungkin menunjukkan kondisi perekonomian yang sehat, namun juga menunjukkan bahwa inflasi akan terus tinggi selama beberapa waktu.
Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, menurut penelitian tersebut. David Solomon dari Goldman Sachs dan Jamie Dimon dari JPMorgan membuat prediksi terpisah, menunjukkan bahwa The Fed akan memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga.
Karena indikator ekonomi lain menunjukkan kontraksi, keadaan menjadi lebih rumit. Biro Analisis Ekonomi melaporkan pertumbuhan Q1 sebesar 1,3%, di bawah perkiraan 1,6%. Ini merupakan penurunan besar dari Q4 sebesar 3,4%.
Pada kuartal pertama, keuntungan perusahaan turun 1,7% sementara belanja konsumen meningkat sebesar 2,0%, lebih rendah dari perkiraan median sebesar 2,5%. Secara keseluruhan, angka-angka tersebut menunjukkan bahwa perekonomian telah memasuki fase stagflasi, ditandai dengan inflasi yang berlebihan dan pertumbuhan PDB yang lamban.
Kesimpulannya, harga Arweave, ORDI, dan Monero naik seiring investor mengantisipasi rilis data inflasi PCE AS. Indikator ekonomi ini diharapkan dapat memberikan wawasan penting mengenai tekanan inflasi saat ini dan memberikan informasi terhadap ekspektasi pasar mengenai kebijakan moneter di masa depan.
Ketika tanggal rilis semakin dekat, mata uang kripto ini kemungkinan akan tetap menjadi sorotan, mencerminkan sensitivitas pasar yang lebih luas terhadap data ekonomi dan implikasinya terhadap lanskap aset digital.